Tips agar UPS tetap dapat bekerja secara maksimal
Memang akan berakibat fatal apabila listrik utama tiba-tiba padam. Permasalahan menyangkut UPS tersebut juga sempat menghebohkan beberapa pihak di bandara Soekarno-Hatta hari senin kemarin (17/12).
Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dia telah memperingatkan Angkasa Pura II untuk memperbaharui sistem Air Traffic Control (ATC) termasuk sistem uninterruptible power supply (UPS). Pada insiden kemarin, UPS-lah yang menjadi muasal penyebab aliran listrik mati.
"Namanya ada short terbakar. Seharusnya gangguan itu langsung switch ke back up-nya ternyata backupnya juga terbakar. Akibatnya dilakukan manual," kata dia. Matinya sistem selama 15 menit telah menyebabkan dua pesawat milik Lion Air hampir bertabrakan di angkasa.
Di berbagai negara, pasokan listrik utama memang terkadang menjadi satu masalah bagi perusahaan besar terutama yang berhubungan dengan publik. Oleh karenanya, banyak perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan UPS sebagai pendukung daya ketika tenaga utama mengalami kegagalan.
Sayangnya, banyak pengguna UPS terutama yang personal tidak sebegitu mengerti bagaimana menjaga perangkat 'penyelamat' satu itu agar dapat tetap bekerja secara maksimal. Di bawah ini ada beberapa tips untuk merawat dan menjaga UPS.
Test
Ketika Anda membeli sebuah UPS baru, walaupun dalam keterangannya indikator baterainya perangkat tersebut sudah terisi penuh, Anda tetap wajib mengujinya. Caranya, hubungkan UPS dengan perangkat elektronik yang hanya membutuhkan tenaga listrik rendah seperti radio atau lampu meja. Kemudian coba dengan perangkat yang membutuhkan pasokan listrik tinggi seperti komputer atau TV. Periksa apakah indikator baterai di UPS yang Anda beli tersebut sesuai dengan realita yang ada.
Update
Usahakan ketika Anda membeli baru untuk memeriksa label tanggal penggunaan baterainya. Disarankan untuk memberikan update tanggal setiap Anda mengganti baterainya.
Tempat
Disarankan untuk meletakkan UPS di suatu tempat yang memiliki ventilasi udara namun yang bersih. Hal ini berfungsi sebagai pendingin alami selain pendingin ruangan yang ada. Selain itu, apabila perangkat dalam keadaan dingin, maka berdampak baik untuk usia baterai dan komponen di dalam UPS tersebut. Juga untuk selalu memeriksa sekaligus membersihkan tempat di mana UPS itu diletakkan.
Pemeriksaan
Banyak UPS saat ini yang dilengkapi dengan software monitoring yang terintegrasi dengan PC atau perangkat sejenis. Bahkan beberapa di antaranya juga dilengkapi dengan layar kecil sebagai indikator baterai dan status lainnya.
Baterai
Umumnya, setiap baterai UPS yang berkualitas mampu bertahan antara 3 sampai 5 tahun. Semakin sering digunakan, semakin pendek pula umurnya. Namun, ada beberapa baterai yang tidak terpaku pada masalah tersebut.
Walaupun dirasa masih mampu bertahan untuk beberapa waktu ke depan, namun ada baiknya untuk mengganti baterai tersebut minimal setelah pemakaian 2 tahun. Hal tersebut untuk menghindari kebocoran baterai yang mengakibatkan umurnya cepat 'menua.'
Untuk perangkatnya sendiri, seperti yang dilansir IT Worlds, setiap UPS paling baik digunakan maksimal 8 tahun. Disarankan untuk mengganti UPS lama dengan yang baru dengan pemikiran bahwa perangkat baru memiliki usia yang lebih panjang dan memiliki fitur yang beragam dibanding yang lama.
Dengan mencoba mengaplikasikan tips di atas, munculnya malfunction perangkat akan lebih dapat diminimalisir. Selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar